Bank Indonesia akan fokus pada menjaga stabilitas nilai tukar rupiah pada tahun 2025 dengan harapan agar dolar tidak lagi mengalami tren penguatan. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan hal ini dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024 di Grha Bhasvara Icchana, Kompleks Kantor Pusat Bank Indonesia, pada Jumat (29/11/2024). “Kami akan berkomitmen tinggi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah tahun depan,” ujarnya.
Selain nilai tukar rupiah, Bank Indonesia juga akan terus memperhatikan inflasi agar tetap rendah dan memberikan imbal hasil yang menarik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga turut hadir dan Perry mengakui bahwa saat ini pihaknya sedang menghadapi fenomena strong dollar yang membuat rupiah melemah.
Perry sebelumnya memprediksi bahwa dolar akan mencapai 101 dan stabil di angka tersebut, namun setelah kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS, prediksi tersebut melesat hingga dolar mencapai 107. Hal ini menyebabkan nilai tukar mata uang di seluruh dunia mengalami depresiasi, termasuk Indonesia. “Kami berharap agar dolar AS tidak menguat lagi,” tambah Perry.
Dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu, Perry juga mengungkapkan bahwa pelemahan rupiah saat ini disebabkan oleh berbaliknya preferensi investor global yang memindahkan alokasi portofolio mereka kembali ke AS setelah hasil pemilihan umum di negara tersebut. Meskipun terjadi pelemahan, nilai tukar rupiah masih terkendali, dengan depresiasi sebesar 2,74% dibandingkan dengan akhir Desember 2023.
Pemerintah telah menetapkan target nilai tukar rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 sebesar Rp16.100 per dolar AS, lebih optimistis dibandingkan dengan RAPBN sebelumnya. Namun, Bank Indonesia menetapkan target rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2025 sebesar Rp15.285 per dolar AS.
Dengan komitmen yang tinggi dari Bank Indonesia, diharapkan stabilitas nilai tukar rupiah dapat terjaga dengan baik pada tahun 2025. Semoga upaya yang dilakukan oleh pihak bank sentral ini dapat membawa manfaat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.