Menurut Yusuf Rendy Manilet dari Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh dengan tantangan ekonomi yang lebih kompleks bagi Indonesia daripada tahun ini. Menurutnya, tantangan tersebut akan datang dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dari segi eksternal, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat periode 2025-2029 diprediksi akan mengubah dinamika perekonomian global. Trump dikenal dengan kebijakan proteksionisnya, yang dapat memicu perang dagang antara AS dan China. Hal ini menjadi masalah bagi Indonesia, karena kedua negara tersebut merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia. Dikhawatirkan bahwa kinerja ekspor Indonesia akan terganggu akibat perang dagang ini.
Yusuf juga menyoroti berbagai kebijakan dalam negeri yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, seperti kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% pada tahun depan. Selain itu, rencana penguatan untuk kelompok buruh tertentu seperti implementasi dana pensiun wajib juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Namun, Yusuf meyakini bahwa pemerintah masih memiliki ruang untuk melakukan penyesuaian demi mencegah tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi.
CORE memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,8% – 5% pada tahun 2025. Yusuf menjelaskan bahwa batas bawah pertumbuhan ekonomi tersebut didasarkan pada asumsi bahwa kebijakan pemerintah belum optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Yusuf menyarankan agar masyarakat mulai menyesuaikan kembali kebutuhan belanja mereka, terutama dengan adanya kenaikan tarif PPN menjadi 12%.
Yusuf menekankan bahwa kenaikan tarif PPN tersebut akan berdampak signifikan bagi masyarakat secara umum, terutama bagi kelompok kelas menengah dan aspiring middle class. Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat mulai melakukan penyesuaian konsumsi untuk menghadapi perubahan harga yang akan terjadi.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks pada tahun 2025, Yusuf berharap bahwa pemerintah dapat melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa memberatkan masyarakat. Dengan penyesuaian yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan ekonomi yang akan datang dengan baik.