Wamenkeu II Thomas Djiwandono yakin bahwa era globalisasi sudah berakhir, dan krisis pangan global semakin meningkat. Banyak negara mulai memberlakukan pembatasan terhadap aktivitas ekonomi dan bisnis dengan negara lain, mengganggu rantai pasok dan arus uang antar negara. “Era globalisasi sudah berakhir, saat negara bekerja sama tanpa hambatan seminimal mungkin,” tegas Thomas saat membuka Asean Treasury Forum di Bali.
Sri Mulyani, Wakil Menteri Keuangan, juga menyoroti bahaya krisis pangan karena banyak negara bergantung pada impor pangan. “Gangguan pada rantai pasok dapat memperburuk masalah global dan risiko ketahanan pangan,” jelasnya. Oleh karena itu, Thomas menekankan pentingnya kerja sama antar negara Asean dalam mengatasi krisis pangan.
Thomas menyoroti deklarasi pimpinan negara Asean tentang penguatan ketahanan pangan. Dia menekankan kolaborasi antar sektor keuangan dan pertanian negara-negara Asean dalam meningkatkan produksi pangan melalui teknologi pertanian dan pengembangan varietas yang tahan terhadap perubahan iklim. “Indonesia mendorong sistem pengelolaan cadangan pangan regional yang lebih terintegrasi untuk mengatasi keadaan darurat dan fluktuasi harga pangan,” ungkap Thomas.
Dia senang dengan peresmian Asean Treasury Forum di Bali, yang diharapkan dapat mewujudkan kolaborasi antara negara Asean, terutama dalam sektor keuangan. ATF bisa menjadi ajang untuk mewujudkan kolaborasi antara negara Asean dalam menghadapi krisis pangan global.