Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) turun pada bulan Mei 2024. Menurut beliau, penurunan ini juga terjadi pada penerimaan pajak Indonesia pada bulan yang sama. “Jadi, bisa dibilang bahwa PNBP dan pajak saling berkaitan dalam hal penurunan ini,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers bulan Mei 2024.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa penurunan PNBP disebabkan oleh pelemahan penerimaan dari sektor sumber daya alam migas dan nonmigas. Beliau menegaskan bahwa penurunan ini harus diwaspadai. “Kita harus lebih waspada terhadap hal ini,” tambahnya. PNBP dari sektor SDA Migas hanya mencapai 41,8% dari target, dengan kontraksi sebesar 9,9%. “Penurunan ini disebabkan oleh penurunan lifting minyak dan gas,” jelasnya.
Pernyataan Sri Mulyani ini sangatlah relevan, bahkan sudah terlihat sejak tahun 2022. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan bahwa PNBP sektor migas semakin menurun dan bahkan kalah dari sektor mineral dan batu bara sejak tahun tersebut. Meskipun pada tahun 2021 PNBP migas lebih tinggi dari minerba, namun pada tahun 2022 penerimaan dari sektor minerba sudah melebihi sektor migas.
Tren ini terus berlanjut hingga tahun 2023, dimana PNBP migas semakin menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan pada tahun 2024 ini, PNBP migas ditargetkan kembali menurun. Penurunan ini tidak terlepas dari menurunnya produksi minyak dan gas bumi setiap tahunnya. Lifting minyak dan gas bumi RI terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yang berdampak pada turunnya PNBP sektor migas.
Meskipun demikian, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan penerimaan negara bukan pajak, terutama dari sektor migas. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencari solusi agar penerimaan negara dapat meningkat kembali.
Dalam hal lifting minyak dan gas, target yang ditetapkan harus dicapai dengan berbagai strategi yang tepat. Kementerian ESDM perlu bekerja lebih keras untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi agar penerimaan negara dari sektor migas dapat kembali stabil.
Kita juga perlu memperhatikan tren penyaluran gas, yang juga mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Target yang ditetapkan harus dikejar dengan upaya-upaya yang lebih maksimal agar penerimaan negara bukan pajak dari sektor gas dapat meningkat sesuai harapan.
Dengan kerja keras dan strategi yang tepat, diharapkan penerimaan negara bukan pajak dari sektor migas dan nonmigas dapat kembali stabil dan memberikan kontribusi yang positif bagi perekonomian Indonesia. Mari kita bersama-sama berupaya untuk mengatasi tantangan ini dan mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.