Menteri Transmigrasi Menawarkan Hak Tanah Sekitar 1,3 Juta untuk Perkembangan Ekonomi dan Investasi

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, baru-baru ini menawarkan peluang kerja sama ekonomi dan investasi di kawasan transmigrasi kepada Kementerian Investasi/BKPM. Iftitah menjelaskan potensi besar yang bisa digali bersama kedua kementerian, khususnya dalam mengembangkan ekonomi di daerah-daerah transmigrasi.

“Bayangkan, kami punya sekitar 153 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia, dengan total 1,3 juta hak pengelolaan lahan. Ini adalah potensi luar biasa yang bisa dimanfaatkan. Kami ingin mengoptimalkan lahan-lahan ini, bukan hanya untuk para transmigran, tapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru di daerah tersebut,” kata Iftitah, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers Kementerian Investasi/BKPM pada Selasa (19/11/2024).

Menanggapi tawaran tersebut, Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyambut baik ide kolaborasi ini. Ia mengatakan sinergi antara kedua kementerian bisa membuka peluang besar untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Potensi yang dimiliki Kementerian Transmigrasi—baik dari sisi lahan maupun tenaga kerja—bisa semakin kuat jika kita hadirkan investor. Yang penting adalah bagaimana kita bisa mengintegrasikan lahan dan tenaga kerja ini dengan investasi yang masuk, sehingga tercipta kesejahteraan untuk para pekerja dan transmigran,” jelas Rosan.

Selain itu, kedua menteri juga sepakat untuk fokus pada peningkatan keterampilan tenaga kerja di kawasan transmigrasi. Iftitah mengungkapkan, meskipun tenaga kerja di beberapa kawasan sudah cukup banyak, banyak di antaranya yang masih perlu pelatihan lebih lanjut.

“Salah satu kekuatan kami memang ada di tenaga kerja, tapi memang masih ada beberapa tempat yang tenaga kerjanya belum terampil atau terlatih. Tentunya, kami berkomitmen untuk mengatasinya, bahkan ada ide untuk melakukan transfer teknologi dan pengetahuan agar kualitas tenaga kerja semakin baik,” imbuh Iftitah.

Jadi, secara keseluruhan, kolaborasi ini diharapkan bisa memberikan dampak positif yang luas, baik untuk ekonomi daerah transmigrasi, penyerapan tenaga kerja, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *