Indosat Investasi Rp 12 Triliun untuk Wilayah Indonesia Timur demi Mewujudkan Pemerataan Internet

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah mengumumkan bahwa mereka telah berinvestasi sebesar Rp 12 triliun untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah Indonesia Timur hingga tahun 2024. Langkah ini sejalan dengan misi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia.

Menurut Steve Saerang, SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), pembangunan infrastruktur tersebut sudah berada dalam jalur yang tepat. Mereka memiliki target investasi sebesar Rp 12 Triliun untuk wilayah Indonesia Timur tahun ini. Proses investasi ini dilakukan secara bertahap dan hampir mencapai 80% dari nilai tersebut.

Pernyataan Steve ini merupakan respons terhadap misi Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang ingin meningkatkan jaringan internet di seluruh Indonesia. Pembangunan infrastruktur untuk pemerataan di wilayah timur Indonesia akan terus dilakukan hingga tahun depan, dengan jaringan 4G tetap menjadi prioritas utama.

Meutya sendiri mengungkapkan keinginannya agar internet tidak hanya sampai ke seluruh wilayah, tetapi juga memiliki koneksi yang cepat. Internet yang cepat dan merata adalah salah satu target utama yang ingin dicapai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sebagai langkah jangka pendek, Meutya telah merencanakan untuk menyediakan jaringan 4G di daerah non-3T. Melalui program ini, sebanyak 65 desa di wilayah tersebut akan mendapatkan akses internet yang sama seperti daerah lainnya, meskipun detail terkait desa-desa tersebut belum diungkapkan.

Meutya juga menyadari bahwa masih ada masalah dengan sinyal 2G yang membuat koneksi internet menjadi lambat bagi sebagian masyarakat. Meskipun telah mencapai 97% konektivitas, namun jika masih ada koneksi 2G, maka hal tersebut tidak akan memberikan pengalaman yang memuaskan dalam menggunakan internet.

Dengan komitmen dari pihak Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan dukungan dari pemerintah, diharapkan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia dapat terwujud dalam waktu yang lebih cepat dan efisien. Semua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan digital yang inklusif dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *