Pemerintah melalui Kemkomdigi menekankan pentingnya infrastruktur digital dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi era kecerdasan buatan di Indonesia. Menurut Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, teknologi AI tidak akan berkembang tanpa adanya infrastruktur yang solid. Infrastruktur digital menjadi fondasi utama untuk mendukung pengolahan data dan pengembangan AI.
Meutya juga menyebutkan bahwa pengembangan teknologi AI sangat bergantung pada infrastruktur digital yang kuat, seperti jaringan internet stabil, komputasi berkecepatan tinggi, dan pusat data besar. Pemerintah telah meluncurkan berbagai proyek besar dalam lima tahun terakhir untuk membangun infrastruktur komunikasi digital, mulai dari backbone hingga last mile.
Di tingkat backbone, pemerintah telah menggelar jaringan kabel serat optik Palapa ring sepanjang 12.229 km. Sedangkan di tingkat middle mile, proyek satelit multifungsi Satria I telah beroperasi dengan kapasitas 150 Gbps, yang menjangkau lebih dari 4.000 titik layanan publik. Infrastruktur di tingkat last mile diwujudkan melalui pembangunan lebih dari 7.000 Base Transceiver Stations (BTS), termasuk 5.618 BTS 4G.
Pemerintah juga telah menyediakan akses internet di hampir 19.000 titik layanan publik dan sedang menyiapkan pusat data nasional untuk mendukung program Satu Data Indonesia. Meutya menegaskan bahwa sektor infrastruktur digital harus diperkuat agar teknologi AI dapat berkembang secara optimal dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada pengembangan talenta digital untuk menghadapi era kecerdasan buatan. Mereka bekerja sama dengan perusahaan teknologi global untuk mencetak talenta digital di bidang AI. Pemerintah terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas kesempatan tersebut.
Pentingnya regulasi yang memberikan kepastian hukum tanpa membatasi inovasi juga disorot oleh Meutya. Kemkomdigi akan terus menciptakan kebijakan yang mendukung ekosistem AI dengan memperhatikan aspek policy, people, dan platform. Pemerintah menargetkan untuk memperkuat sektor pendidikan dan pelatihan guna mencetak talenta digital yang siap bersaing di dunia kerja global.
Indonesia juga memprioritaskan adopsi AI dalam sektor-sektor strategis seperti pangan dan perikanan. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta didorong untuk mengembangkan solusi berbasis AI yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor-sektor ini.
Dengan adanya upaya dari pemerintah dan kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa di kancah global.