Pejabat kementerian transportasi Jepang tengah melakukan penyelidikan di Toyota Motor Corp, setelah kejanggalan terkait serifikasi ditemukan dalam beberapa kendaraan. Insiden ini bermula dari kasus kecurangan data uji keselamatan yang menimpa unit mobil Toyota Daihatsu, yang kemudian melibatkan produsen mobil Jepang lainnya seperti Mazda, Suzuki, Honda, dan Yamaha. Kementerian telah memerintahkan pemeriksaan praktik sertifikasi di seluruh industri otomotif.
Toyota, yang merupakan produsen mobil terbesar di Jepang, menjadi perusahaan pertama yang menjalani pemeriksaan dari kementerian. Empat produsen mobil lainnya juga akan mengikuti langkah serupa. Meskipun demikian, dampak dari inspeksi ini terhadap penjualan kemungkinan terbatas karena Toyota hanya menangguhkan penjualan tiga model mobil.
Beberapa analis meyakini bahwa Toyota akan merasakan tekanan untuk memperkuat tata kelola perusahaannya. Meskipun begitu, dampaknya terhadap penjualan kemungkinan tidak terlalu signifikan mengingat banyak pesaing domestiknya juga tidak memenuhi standar kementerian. Namun, perkiraan adanya “perubahan” di tingkat manajemen Toyota juga semakin besar.
Menyangkut penjualan mobil di pasar Jepang, kerugian dapat dikelola dengan baik karena konsumen umumnya tidak memiliki alternatif lain. Akio Toyoda, ketua Toyota, kemungkinan akan mendapat tekanan lebih besar akibat insiden ini, namun belum diprediksi ia akan kehilangan posisinya.
Meskipun tujuh model mobil awalnya diberi label pengawas, hanya tiga model yang mengalami penundaan pengiriman, yaitu Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross. Menteri Transportasi Tetsuo Saito menyebut penyimpangan keselamatan ini “sangat disesalkan”, namun dampaknya mungkin terbatas karena rendahnya hasil produksi model-model terkena dampak. Perusahaan-perusahaan terkait berencana memberikan kompensasi dengan meningkatkan produksi model lain yang tidak terkena dampak.
Menteri Perindustrian Ken Saito juga akan menyelidiki dampak skandal ini secara lebih mendalam, termasuk kemungkinan dukungan finansial bagi pembuat suku cadang. Sebelumnya, kementerian telah memerintahkan 85 produsen mobil dan pemasok suku cadang untuk melakukan penyelidikan terkait validitas sertifikasi mereka.
Toyota, Mazda, Suzuki, Honda, dan Yamaha Motor sudah melakukan berbagai pelanggaran seperti mengirimkan data palsu, mencurangi keluaran mesin, hingga mengelabui hasil tes. Meski situasinya serius, upaya perbaikan sedang dilakukan oleh para produsen mobil tersebut untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan otoritas yang terlibat.