Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memunculkan kegembiraan baru dalam sektor transportasi Indonesia dengan mengutarakan niatan untuk melanjutkan proyek kereta cepat dari Jakarta hingga mencapai kota Surabaya. Pernyataan ini muncul pasca pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam rangka Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, yang menambah momentum bagi pembicaraan strategis antara kedua negara terkait infrastruktur.
Proyek kereta cepat yang saat ini hanya melayani rute Jakarta-Bandung telah menjadi buah bibir dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena peningkatan signifikan jumlah penumpangnya. Luhut Binsar menyampaikan keyakinannya bahwa tren ini menjadi indikasi kuat bahwa proyek tersebut layak diperluas hingga ke Jawa Timur, yang merupakan wilayah penting dalam jaringan transportasi nasional.
Namun, sementara harapan untuk perluasan ini menjadi semakin nyata, pendapat para pengamat dan peneliti menyoroti kekurangan data komprehensif yang mendukung klaim Luhut. Hasran, seorang peneliti kebijakan di Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), menegaskan bahwa kelayakan proyek tidak bisa hanya ditentukan dari peningkatan jumlah penumpang semata. Analisis biaya dan manfaat yang lebih menyeluruh diperlukan untuk memastikan keberlanjutan proyek ini, serta mempertimbangkan aspek-aspek risiko yang mungkin timbul seiring dengan perluasan jaringan tersebut.
Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto, menegaskan bahwa proyek perluasan kereta cepat Jakarta-Surabaya masih dalam tahap kajian dan masuk dalam kategori proyek strategis nasional (PSN). Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), juga memberikan penjelasan serupa bahwa proses tender proyek tersebut belum dimulai karena masih dalam tahap kajian dan penentuan skema pembiayaan yang tepat.
Sebagai sebuah proyek infrastruktur yang besar dan kompleks, penilaian yang cermat dan komprehensif adalah hal yang mutlak diperlukan sebelum langkah selanjutnya diambil. Masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya tentu mengharapkan kejelasan dan transparansi dalam proses ini, sehingga keputusan yang diambil dapat memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah. Dengan demikian, sementara wacana perluasan kereta cepat Jakarta-Surabaya menarik perhatian banyak pihak, implementasinya tetap tergantung pada hasil evaluasi dan studi kelayakan yang teliti.